|
Cinta dan kasihnya kini hanya tercurah kepada Sang cucu |
Adalah Lek Dam, begitu kami biasa menyapanya, lelaki paruh baya, tinggal tak jauh dari kampung saya. Sepeninggal istrinya saat melahirkan buah cinta pertama, berpuluh tahun lalu, tak pernah terlintas sedikitpun untuk mengganti cinta sejatinya dengan cinta yang lain. Meski menyandang keterbatasan fisik sejak kanak - kanak, tak sedikit wanita bersedia mengarungi bahtera rumah tangga bersamanya. Namun, Lek Dam lelaki pilihan, di sisa hidupnya, segala cinta dan kasihnya tercurah hanya kepada cucu semata wayang, yang sering saya lihat selalu berada di pangkuannya. Fisik Lek Dam memang terbatas, tapi cinta Lek Dam sungguh tiada batas kepada almarhumah istrinya. Subhanallah.